Personal Brand Benar-benar Ada !

Friday, October 14, 2005

Hari Kamis dinihari jam 02.00 aku nganterin temenku ke dokter kulit namanya dr. Ronny Handoko. Tentu pada bertanya-tanya, kenapa kok jam 2 malem. Ceritanya begini, dokter Ronny itu praktek di RS MMC tiap rabu malam jam 21.00, nah karena amat larisnya maka dalam semalam itu bisa sampai ratusan pasien yang sudah mengantri lewat booking dulu berhari-hari sebelumnya. Temenku itu sendiri dapat nomer antrian 168, jadi akhirnya dia diperiksa oleh dokter Ronny jam 03.30.

Dari sekian banyak dokter, kenapa orang mau bersusah-susah mengantri di tengah malam untuk mendapatkan service dari dokter yang memiliki brand "Dokter Ronny", itu karena para pasiennya telah mendengar nama baik dari referensi orang lain dan memiliki persepsi positif terhadap "keampuhan" dokter itu. Tentu nama baik tidak dibangun dalam waktu singkat, butuh waktu bertahun-tahun melalui serangkaian kualitas service yang baik terhadap pasien (baca:konsumen). Akhirnya brand "Dokter Ronny" memiliki image positif di mata konsumen.

Dari kasus tersebut, bisa dilihat bahwa seseorang perlu membangun personal brand untuk mendapatkan keuntungan optimal dalam service yang dia berikan. Tidak cuma dokter, ada beberapa profesi lain yang juga erat dengan personal brand misal pengacara. Di sisi lain, personal brand bila berkembang baik maka bisa menguntungkan bagi perusahaannya, contohnya kenapa orang memakai konsultan marketing MarkPlus ? itu karena sebagian mereka melihat kekuatan brand Hermawan Kertajaya dibelakangnya. Atau berbagai kegiatan Richard Branson yang membuatnya memiliki personal brand yang kuat yang pada akhirnya mendukung kebesaran Virgin Group.

So, mari kita sama-sama membangun personal brand :-)

posted by : andrias ekoyuono ( andri )

1 comments:

Anonymous said...

woi bek, itu temanmu ato "temanmu" yang sakit kulit ? :P