Leave The Comfort Zone !

Monday, October 10, 2005

Ketika marketer berada di comfort zone, seringkali merasa aman nyaman serta kehilangan keberanian untuk melakukan inovasi dan terobosan, apalagi sebagai market leader yang merasa semua strategi dan metode diterapkannya selama ini sudah benar.

Namun manusia sebenarnya sudah terbiasa meninggalkan comfort zone. Ketika kita lahir, kita meniggalkan segala kenyamanan di kandungan ibu kita seperti : makan di supply lewat ari-ari, aman didalam perut. Ataupun ketika dewasa, hendak kuliah atau bekerja di kota lain, kita harus meninggalkan rumah dengan segala kenyamanannya untuk tinggal/kos di kota lain. kita juga meniggalkan masa single untuk memasuki kehidupan baru berumah tangga.

Melihat contoh tersebut, maka sudah seharusnya kita terbiasa untuk terus menerus meninggalkan comfort zone dan berpikir sebagai challenger untuk memotivasi munculnya spirit dan inovasi. Bila market tertentu sudah ditaklukkan, marketer tidak hanya berkewajiban menjaga dan mempertahankan market itu, tapi akan lebih baik bila menimbulkan semangat bahwa marketer tidak sedang bertahan, karena kalau diposisikan bertahan maka gerakan dan strategi yang dikeluarkan akan cenderung konservatif dan bersifat responsif serta reaktif bila ada kompetitor baru. Contoh kasusnya mungkin bisa dilihat dari gerakan Indofood yang cenderung reaktif saat Mie Sedaap diluncurkan.

Kita bisa melihat Coca-cola Company yang saat ini sudah merajai pasar minuman berkarbonasi. Namun mereka tidak terlena dan berhenti di situ, Coca-Cola mencanangkan bahwa semua pelega rasa haus adalah kompetitor, sehingga Coca-cola juga mesti melawan Teh Botol, AMDK, dll. Dengan pola pikir seperti itu, maka kemampuan inovasi Coca-cola tidak berhenti, maka muncullah varian2 baru Fanta maupun Sprite, ataupun berbagai strategi marketing communication yang baru (seperti kampanye Rp.1300 nya).

Contoh lain bisa dilihat dari gerakan Microsoft yang tidak hanya berpuas diri dengan menguasai pangsa pasar Operating System di Personal Computer, tapi juga meneruskan gerakannya dengan menyerbu pasar Operating System di PDA (yang dulunya dikuasai Palm) dan perangkat2 yang lain.

So what do you think ?

posted by : andrias ekoyuono ( andri )

0 comments: