Iklan Sudah Kencang, Barang Belum Ada

Tuesday, October 30, 2007

Seperti tulisan saya sebelumnya tentang 4P (Product, Price, Place, Promotion) dari marketing, ada salah satu P -yaitu Place- yang juga perlu mendapat perhatian sama besarnya dengan P yang lain. Place disini adalah terkait dengan dimana produk/servis itu bisa dibeli oleh konsumen atau sering disebut dengan distribusi produk/servis. Diperlukan pemilihan tempat penjualan yang tepat dan sesuai dengan karakteristik produk, artinya bila produk itu menyasar segmen tertentu dari konsumen maka produk harus disediakan di tempat yang memang sesuai dengan segmen konsumen itu. Masih banyak faktor lain yang perlu diperhatikan bagi Place/Distribusi ini, semisal sebaran produk, display di outlet, ketersediaan, dan lain-lain. Distribusi juga berkaitan dengan pemilihan saluran distribusi, misalnya jalur pasar tradisional, modern market, special outlet, hingga internet.

Berbeda dengan 3P yang lain yang biasanya dalam kendali Departemen Marketing, maka Place ini biasanya ditangani oleh Departemen Sales. Nah karena terdapat perbedaan pengendali ini maka perlu diperhatikan koordinasi antara Marketing dan Sales sehingga meminimalisasi ketidak sinkronan dalam strategi maupun eksekusi.

Ada beberapa contoh kasus menarik dalam distribusi yang terjadi karena ketidaksinkronan tim marketing dengan tim sales. Salah satu yang dulu sering terjadi adalah ketidaksinkronan dalam timing promosi dan distribusi. Misalnya ketika produk/varian baru diluncurkan, kemudian iklan TV dan juga print-Ad ditayangkan begitu kencang, namun ketika calon konsumen yang tertarik kemudian mencarinya di outlet terdekat namun produk tersebut belum ada, sehingga calon konsumen akhirnya menjadi kecewa.

Ada yang punya contoh kasus lain ?

posted by Andrias Ekoyuono ( andri ) picture taken from here

Baca artikel ini selengkapnya ...

Billboard A-Mild Di Senayan



posted by Andrias Ekoyuono ( andri )
pictures taken from forwarded email, if you have shoot these pictures, please kindly tell me

Baca artikel ini selengkapnya ...

Selamat Idul Fitri

Wednesday, October 10, 2007

Baca artikel ini selengkapnya ...

Dian Sastro dan Rp. 0/detik

Monday, October 08, 2007

Apa yang terlintas di benak anda bila disebutkan nama Diandra Paramitha Sastrowardoyo atau Dian Sastrowardoyo atau Dian Sastro ? Jawaban setiap orang bisa beragam, namun kurang lebih akan berkisar pada : cantik, muda, aktris indonesia, bintang film, pintar, berkelas, bintang sabun Lux, dan beberapa hal lain. Tapi boleh dibilang image Dian Sastro cukup positif dan berada di posisi lebih tinggi dibanding rata-rata artis Indonesia, apalagi didukung cukup selektifnya dia dalam berperan ( baca : sampai saat ini hanya bermain di 1 sinetron ), juga kecerdasannya. Makanya meskipun dia tidak se seleb mbok venus di dunia blogger, tapi sudah cukup membuat ndoro kakung ngefans pada Dian Sastro :-)

Nah sekarang Dian Sastro menjadi bintang iklan Indosat Mentari yang menawarkan tarif murah Rp. 0/detik * dengan syarat ketentuan berlaku (yang sejatinya merupakan program freetalk 5000 dari Indosat). Kok saya merasa iklan Indosat Mentari Rp 0/dtk ini tidak pas ya dengan brand personality dari Dian Sastro ? Saya rasa lebih pantas bila Dian Sastro menjadi bintang iklan korporat Indosat, bintang iklan Matrix, atau setidak-tidaknya jadi bintang iklan Indosat 3G. Ataukah memang Indosat merasa sudah mengeluarkan uang cukup mahal untuk bayar Dian Sastro, sehingga mesti dimanfaatkan untuk produk yang paling massal ?


What do you think ?


posted by Andrias Ekoyuono ( andri )
picture taken from here

Baca artikel ini selengkapnya ...

Panic Marketing

Tuesday, October 02, 2007

Memasuki quarter ke 4 biasanya merupakan saat-saat menegangkan bagi marketer, karena di quarter inilah akan ditutup pencapaian tingkat penjualan dari suatu produk dalam 1 tahun. Bila hasil quarter 1 sampai 3 cukup memuaskan, maka marketer bisa bernapas lega karena berarti strategi dan taktik marketing dan salesnya cukup ampuh dalam menghadapi kondisi market, sehingga tidak diperlukan perubahan signifikan pada strategi dan taktik yang sudah disusun sejak awal.

Namun lain soal bila mendekati akhir tahun tetapi belum nampak tanda-tanda menggembirakan menuju pencapaian target penjualan, maka saat-saat bulan seperti ini bisa muncul perubahan-perubahan signifikan pada strategi marketing dan sales. Perubahan strategi/taktik sebenarnya merupakan hal yang wajar dalam rangka adaptasi terhadap kondisi market serta respon terhadap gerak kompetitor, namun kadang perubahan-perubahan itu lebih merupakan reaksi kepanikan sehingga muncul inkonsistensi yang sangat menyolok dari strategi/taktik itu. Hal itulah yang saya sebut sebagai "Panic Marketing".

Masih ingat dengan tema komunikasi dari XL Bebas yang versi "Tanpa Syarat Apapun" ? Dimana disitu dikomunikasikan simpelnya tarif XL Bebas yang menerapkan tarif sesama XL dan lintas operator yang cukup sederhana dan murah, dan yang paling penting tarif itu berlaku tanpa syarat dan ketentuan berlaku. Komunikasi itu (lewat iklan TV, printAd, dll) seakan menohok kompetitor yang menerapkan berbagai syarat agar pelanggannya dapat menikmati tarif murah.


Namun belum lama ini XL Bebas mengganti tema komunikasinya, tepat setelah komunikasi "Tanpa Syarat Apapun", saat ini XL Bebas mengkomunikasikan tarif "Rp. 1/ detik" yang ternyata memiliki syarat dan ketentuan tertentu agar pelanggan XL Bebas bisa menikmatinya. Menurut XL, syarat dan ketentuan itu berbeda di tiap daerahnya, misal Rp.1/detik itu berlaku setelah 2 menit pembicaraan.

Saya mengerti memang persaingan tarif sudah nampak sangat keras di industri seluler, namun komunikasi yang berlawanan pada saat berurutan ? hmmm...I don't think that's a good idea. Bukankah itu nantinya membuat orang merasa XL tidak memenuhi janji sebelumnya ? Apa yang diharapkan seorang konsumen dari industri service selain pemenuhan janji ?Bukankah iklan Rp.1/detik dengan tanda * (syarat dan ketentuan berlaku) bisa menyusahkan orang yang tidak teliti ?
Bukankah lebih baik bila XL melakukan promo Rp 1/detik tanpa syarat apapun ? Sepertinya XL dikenai kejar tayang dalam mengejar target jumlah pelanggan di tahun 2007 :-) . Inikah Panic Marketing ?

What do you think ?

posted by : Andrias Ekoyuono ( andri )
picture taken from here

Baca artikel ini selengkapnya ...