Tarif Bicara Turun, Content Dituntut Makin Kreatif

Sunday, April 20, 2008

Baru-baru ini, salah satu penyedia content dan XL meluncurkan salah satu content terbaru yang menarik, yaitu novel terbaru dari Dewi "Dee" Lestari yang berjudul "Perahu Kertas"(yang prosesnya diceritakan di blog ini) . Novel ini dalam 6 bulan hanya akan diedarkan secara eksklusif melalui jaringan 3G XL, dengan cara mendownload langsung via wap XL Pembayarannya dapat dilakukan dengan basis langganan (mingguan) ataupun per bab dengan langsung dipotong dari pulsa pembelinya. Itu adalah salah satu kreatifitas penyedia content dalam menyikapi persaingan yang makin ketat dalam bisnis layanan penyedia content, apalagi di tengah turunnya tarif percakapan seluler. Kenapa turunnya tarif percakapan berpengaruh pada kreatifitas penyedia content ?

Pada dasarnya, semua penyedia content memperebutkan share of wallet dari konsumen seluler, artinya kue yang coba ikut dimakan adalah bagian dari Revenue Per User (baca: jumlah rupiah yang dibelanjakan pelanggan untuk membeli pulsa) tiap bulan. Dengan turunnya tarif percakapan seluler, maka pelanggan seluler akan cenderung menghabiskan lebih banyak uang (baca:pulsanya) untuk berbicara. Karena pelanggan merasakan mendapatkan value for money dengan tarif murah itu, maka pelanggan tidak sayang untuk menelpon, sehingga pada akhirnya total jumlah uang yang dibelanjakan untuk berbicara tiap bulan cenderung naik.

Namun kenaikan pembelanjaan uang untuk bicara secara signifikan itu -menurut pengamatan saya- cenderung tidak diikuti oleh kenaikan total pembelanjaan pulsa tiap bulan yang cukup sebanding dengan kenaikan belanja uang untuk bicara. Sehingga pelanggan tentu mengurangi aktifitas lain selain bicara seperti SMS dan berbagai layanan Value Added Service yang disediakan oleh penyedia content seperti SMS premium, download game, dll. Jadi kenaikan aktifitas bicara menyebabkan persentase bicara naik dalam share of wallet dari pelanggan, sementara layanan lainpun akhirnya turun share of walletnya.

Disinilah penyedia content dituntut untuk makin kreatif dalam menyajikan content-content seperti ringbacktone masih akan mampu menarik pelanggan untuk "merelakan" pulsanya karena ada unsur lifestyle dan ekspresi diri pelanggan disitu. Sementara itu, eksklusifitas penyebaran novel digital "Perahu Kertas" dari Dewi "Dee" Lestari -yang sebelumnya sukses dengan novel "Supernova"- adalah salah satu strategi tepat, karena bila novel digital itu dilaunching bersamaan dengan versi cetaknya, maka hasilnya tentu kurang maksimal.

Ada pendapat tentang content apa lagi yang masih dan bakal menarik, dan content apa yang bakal kurang menarik bagi pelanggan ?

Posted by: Andrias Ekoyuono (andri)
or Inspirasi dan Studi Kasus Marketing Indonesia

picture is taken from here

13 comments:

Anonymous said...

novel digital? wah, boleh2...:D

Anonymous said...

wah udah mulai beredar online [err..apa istilahnya ya :P] ya?
padahal masih belom jadi beli perdana nya

Anonymous said...

Betulkah cara itu menaikkan pelanggan atau menaikkan pemakaian pulsa?

Kebetulan gara-gara hp saya lelet (lagi malas ke Graha Telkomsel), saya sering pakai hp cadangan yaitu IM3. Ternyata setiap kali ada pemberitahuan bonus sms yang langsung terlihat buktinya (karena pakai pulsa pra bayar), jadi pantas aja mahasiswa banyak yang pake IM3...kata anak bungsuku kalau nggak pake IM3, temennya ga mau sms.

Anak sulung saya pake XL, kebetulan pasca bayar dan an saya, karena dulu dipake biar dia nggak memikirkan bayar dan ibu bisa ngecek setiap hari saat dia kuliah di LN. Ternyata dia juga ga terlalu tertarik segala tawaran XL...mungkin karena dirumah ada internet 24 jam dari First Media, dan dikantorpun bisa menggunakan internet.

Jadi, kemungkinan yang akan menggunakan adalah orang-orang yang kerjanya mobile...ehh bener nggak sih komentarku mas Andri, kok kayaknya ga nyambung.

Anonymous said...

jualan buku on line via HP ya.... mantab...
iya content apa lagi ya?

Anonymous said...

hmmm.. jadi semacam e-book ya? wondering ada yang donlot... saya sendiri masih suka baca buku secara konvensional alias versi cetak. Baca buku di hengpon mah bikin capek mataaaa... hihihi

~ tc ~ said...

manteb manteb banget nih postingannya..
:)

B-a-r-r-y said...

Kalau bicara tentang content, saya bisa share sedikit tentang penggunaan mobile phone disini. Sejak iphone beredar di pasaran, salah satu servis yang paling menarik adalah layanan google maps yang komprehensif.

Hanya dengan memberikan kode pos maka akan dengan mudah mencari resto atau tempat-tempat hiburan yang tersedia (tidak perlu telpon teman kalau kesasar). Acara bioskop maupun kegiatan entertaimen disekeliling kita dapat kita dapat in real-time. Mungkin hal ini dapat dijadikan suatu kesempatan bisnis mengingat pemakai selular phone di Indonesia yang terus berkembang.

Google Mobile

Anonymous said...

menarik sekali, yg saya kaget kyk chat n date yg menurut saya tidak berguna gt, hasilnya luar biasa perbulan bisa 1 milyar rupiah lebih, gak nyangka

btw, njenengan dari ilkom kok bisa banting setir ke masalh markting dan branding begini? sy tertarikk soal branding tapi smpe sekarng masih suka coding. hehe,,

sigit *komsi ugm 04-07*

Vina Revi said...

Trus kapan dibikin E-book nya, ya?

andri said...

#venus
ditunggu novelnya simbok

#syndez
hahaha, itulah yang telah diriset bahwa penggemar dee memang orang yang maniak techno

#edratna
itulah masalah bagi para penyedia content ditengah murahnya tarif bicara dan sms bu, jadi orang2 mulai males download atau sms2 premium gitu

#laks
mari kita pikirkan sama2 :-D

#chic
hehe, tapi dengan eksklusifitas dalam 6 bulan, tentu penasaran download juga kan ? secara daripada nunggu 6 bulan lagi

#tc
makasih

#barry
di indonesia sudah ada map nya nokia, kalo untuk yang lebih asyik, tunggu aja aplikasi map yang menarik :-D

#mybraingoeswell
soalnya passionnya disini kok :-D tapi ilmu IT saya masih kepake lho

#vina revi
kalo udah yakin bahwa e-book gak dibajak :-p

Anonymous said...

keren banget. sayang hapeku masih jaman flinstone :)

Anonymous said...

wah baru tahu nih soal novel barunya Dee via XL..
Sayang saya sekeluarga pelanggan telkomsel..

Btw, maaf waktu di angkringan saya gak tau kalo itu pak andrias yg ini hehe, kayaknya waktu itu gak nyebutin blognya ya? (atau sy yg gak tau krn telat).
kalo tau pasti saya minta foto2 juga.. *halah* :P

Anonymous said...

CARA JUALAN EBOOKnya gimana nih?