Kecap Sedaap dari Raja Follower

Tuesday, April 01, 2008

Satu lagi produk dari Raja Follower Indonesia, Wings, yaitu Kecap Sedaap. Setelah sebelumnya melakukan teaser dengan TVC dan billboard yang menggambarkan akan hadirnya produk kecap baru. Maka akhirnya Kecap Sedaap dilaunching juga ke market Indonesia. Siapa saja yang ditantang oleh Kecap Sedaap dan bagaimana strateginya ?


Dengan menggunakan Maudy Koesnaedi sebagai endorser yang menghiasi semua TV dan billboard barunya, Kecap Sedaap diluncurkan dengan tagline "Rasakan Bedanya" yang menantang calon konsumen untuk mencoba rasa dari Kecap (manis) Sedaap ini. Kecap Sedaap ini kabarnya telah dipersiapkan sejak lama, yaitu Wings memproduksi sendiri kecap manis untuk produk Mie Sedaap nya yang fenomenal itu. Memang Wings ( WingsFood) cukup serius untuk memasuki bisnis makanan, terbukti pula dengan didirikannya pabrik tepung terigu milik mereka sendiri untuk mengamankan pasokan tepung terigu untuk produksi Mie Sedaap.

Wings dikenal dengan keberhasilannya dalam menjadi follower lewat berbagai produk yang mampu menjadi jajaran papan atas penguasa market (meskipun tidak menjadi market leader) seperti SoKlin yang (follower dari Rinso), Ciptadent (Pepsodent), Smile Up (Close Up), GIV (Lux), Nuvo (Lifebuoy), Segar Dingin (Adem Sari) hingga ke Mie Sedaap yang sukses mengganggu dominasi Indofood (Indomie, Sarimi, Supermie). Formulanya selalu sama, Wings menawarkan produk dengan kualitas setara bahkan lebih baik dari sang market leader dengan harga penjualan yang lebih rendah dari harga sang market leader.

Tapi untuk pasar kecap ini sedikit berbeda, tidak seperti pasar lain yang sukses dinikmati oleh Wings, pasar kecap tidak didominasi oleh sebuah brand atau perusahaan. Bila di mie Instan didominasi oleh Indofood, dan toiletries didominasi oleh Unilever, maka pasar kecap nasional paling tidak dinikmati oleh 4 brand besar yaitu Bango, ABC, Nasional, dan Indofood yang secara bergantian memimpin pasar untuk wilayah-wilayah tertentu. Belum terhitung masih kuatnya banyak brand lokal di tiap wilayah. Apalagi berbagai modern market juga mulai memasarkan kecap private label mereka sendiri

ps : Kecap lokal apa yang populer di daerah anda ?

Kecap Sedaap tentu dihadirkan dengan harga yang murah serta didukung distribusi yang kuat dari Wings Group, namun "perang" kali ini tidak akan lebih mudah, karena lawan yang dihadapi lebih banyak.


posted by Andrias Ekoyuono ( andri )
for Inspirasi dan Studi Kasus Marketing Indonesia
picture taken from here


11 comments:

Anonymous said...

bicara kecap, saya dan keluarga besar blm pisa pinda ke lain merk. dari dulu cuma bisa pake kecap cap orang jual sate produksi kota asal saya. wuih, mantep tenan. pernah coba?

kalo cuma bango dan the other followers mah lewaaattt... :D

lassadad said...

jadi inget slogan kecap milik sendiri selalu nomer 1

Anonymous said...

bicara soal follower, aku jadi inget kasus deterjen Dino (era 80-an). mereka masuk pasar pasta gigi, jadi Dinodent, tapi anjlok di pasaran.

kata bondan winarno (ada buku dia soal bisnis -- 2 seri -- tapi aku lali judule), konotasi orang udah terlanjur deterjen, jadi kepikir deterjen kok masuk mulut. Nah sekarang wings (sabun) gitu, tapi justru bisnis makanannya tetep laku.

gimana menurut sampeyan, ndri?

tuhu said...

Hmmm pergerakan Wings memang selalu menarik untuk dibicarakan, semoga kali ini Wings juga sukses menggoyang market leader

andri said...

#venus
iya tuh, aku pernah denger kecap itu juga

#luthfi
hehe, tagline lawas ya

#hedi
saya rasa enggak, karena wings sudah mengantisipasi dengan menjadikan wings dan wingsfood sebagai corporate brand, dan menjadikan tiap product brand mempunyai nama yang berlainan. Jadi bukan Mie Wings tapi Mie Sedaap, begitu

#tuhu
sama-sama kita tunggu aja mas

Anonymous said...

Waktu mingsih dikampung doloo, sayah paling sukak kecap cap BLEKOK, nyang secara merek ekuivalen sama BANGO.

Sayangnya, sebagai market leader di daerah dia di akuisisi sama pabrikan besar...

Ndak tau gimana sekarang nasibnya....

Anonymous said...

Apapun kecapnya, yang penting syukuri bahwa lidah Anda masih bisa merasakan nikmatnya kecap. Raja Follower? Sepertinya konotasinya satire banget. Toh mencoba peruntungan di ceruk bisnis masih terbuka luas yang tidak mungkin dipenuhi hanya dari produsen sebelumnya.

andri said...

#mbelgedez
emang kampung situ mana ya ? cilacap ya om ? hehehe
memang ada beberapa kecap lokal yang diakuisisi yang lebih besar, tapi gak sesukses bango, bahkan ada yang makin tenggelam

#wagimin
bagi saya sih raja follower bukan hal yang buruk, justru itulah kecerdasan wings dalam mengelola bisnisnya

Anonymous said...

wings food mang hebat ya mas, selalu bisa menggebrak pasar dengan format mereka yang follower ituh :D

Anonymous said...

menurut saya tiap-tiap daerah memiliki merek lokal kecap yang rasanya tentu berbeda-beda tiap-tiap daerah... jadi sebenarnya kecap tidak cocok dijadikan industri besar.. karena kecap sebaiknya dijadikan industri kerakyatan untuk dikerjakan secara lokal dengan menggunakan tenaga manusia... sehingga mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak.. dan kecap lokal biasanya lebih enak dan lebih murah bila dibandingkan kecap berskala besar seperti yang banyak muncul iklannya.. karena kecap merupakan produk olahan yang bersifat ketekunan dalam pengolahan fermentasi kedelainya.. sehingga bila dikerjakan dalam skala besar sangat sulit untuk mempertahankan cita rasanya.. saya sendiri di TEGAL-JAWA TENGAH memproduksi kecap manis lokal "DUA SEKAWAN"... harusnya pemerintah lebih memperhatikan ekonomi berbasis kerakyatan dan tidak memperbolehkan investor besar untuk memproduksi olahan yang sifatnya kerakyatan (mampu dikerjakan dgn modal kecil),tentunya selain kecap masih banyak produk-produk seperti pilus, kacang, sirup, terasi, lada bubuk, dll...dimana produk-produk tersebut mampu dikerjakan dengan tradisional..

Faisol Ghozali said...

Masih ada Kecap Bader Cap 2 Ikan, Kecap Sawi, Kecap Piring Lombok, Kecap Korma. Apapun Pilihan Anda Cintailah produk-produk Indonesia. 100% Cinta Indonesia.