Prasyarat Baru Premium Brand

Wednesday, March 26, 2008

Sekarang, terdapat banyak prasyarat baru untuk memposisikan diri menjadi Premium Brand. Bukan cuma kualitas, label, harga serta ekslusivitas yang menjadikan sebuah brand bisa menikmati posisi premium yang menjanjikan margin lebih besar. Trend di pasar kelas atas telah mengisyaratkan perubahan pola pikir konsumen kelas atas dalam memilih brand. Apa saja prasyarat baru yang bisa menjadikan sebuah brand berada di kelas premium ?



Service and Experience

Salah satu penelitian dari American Express menunjukkan konsumen kelas ataspun cenderung berprinsip value for money dalam memilih brand, artinya tetap menginginkan discount atau harga termurah bagi barang pilihannya, kecuali konsumen merasakan mendapat service yang bagus bahkan service yang melampaui harapannya. Selain itu, pengalaman dalam proses pembelian mampu membuat konsumen mau membelanjakan uang lebih banyak, hal inilah yang lumrah disebut dengan experiential marketing. J.Co Donuts dengan sistem open kitchen yang mengajak calon konsumen untuk menyaksikan cara pembuatannya adalah salah satu contoh keberhasilan membuat pengalaman bagi calon konsumen yang pada akhirnya mendukung posisi premium yang coba ditawarkan, sehingga konsumenpun tidak keberatan membayar lebih mahal.

Healthy Conscious

Semakin lama, konsumen kelas atas semakin sadar akan kesehatan, sehingga rela membayar lebih mahal untuk mendapatkan produk yang aman bagi kesehatan. Disinilah alasan makin lakunya produk organik meskipun harganya lebih mahal, ataupun makin menjamurnya restoran vegetarian, restoran yang menjual makanan sehat, dan lain-lain. Hal ini tidak hanya berlaku di makanan, tapi juga di produk-produk lain seperti pendingin udara. Diferensiasi "lebih sehat" dibanding produk sejenis merupakan diferensiasi yang bisa diambil untuk memposisikan diri sebagai premium brand.

Global Warming Issue and Environment Friendly

Kalau Cinta Laura berkata "Global Warming is Cool !" , maka isu itu pulalah yang membuat produk mahal seperti Toyota Prius Hybrid bisa laku karena mengusung konsep ramah lingkungan. Selain itu, proses produksi dan produk yang tidak merusak lingkungan menjadikan sebuah brand memiliki posisi premium di mata konsumen kelas atas.


Ada lagi prasyarat baru untuk premium brand ?


posted by Andrias Ekoyuono
for Inspirasi dan Studi Kasus Marketing Indonesia
picture taken from here


6 comments:

tuhu said...

Hmmm isu lingkungan sekarang memang lagi naik daun, banyak sekali brand yang mengkampanyekan Go Green. Karena konsumen saat ini semakin banyak yang perduli lingkungan, bukan hanya kalangan terbatas.

Anonymous said...

prasyarat lain apa y?jika mau menjadi premium brand menurut saya justru harus diciptakan prasyarat baru dalam arti buatlah sesuatu yang belum dipikirin orang saat ini, dulu aja isue "ijo" belum ada sekarang jadi biasa...

Anonymous said...

Ada lagi: Mahal!
Vertu, yang cuma handphone biasa, hanya bisa untuk telpon dan sms, harganya puluhan kali lipat hp termahal sekalipun. Strategi mereka adalah Harga yang Mahal!

B-a-r-r-y said...

Banyak kalangan pembeli yang sekarang lebih informed tentang produk yang dibelinya. Bagaimana produk tersebut bisa sampai ke tangan mereka. Sebagai contoh, karpet.

Banyak pembeli yang ingin tahu, siapa pembuat karpet yang ingin mereka beli. Di India atau Afganistan, mereka harus memberikan sertifikasi untuk semua karpet yang dijual di Amerika yang menandakan kalau tidak ada anak-anak dibawah umur yang dipakai untuk membuat karpet yang dijual.

Prasyarat ini bukan saja untuk membedakan barang-barang dari premium dengan yang biasa. Ini dibuat karena sebagian besar karpet yang dibuat di negara-negara rawan child labor lebih diminati oleh kalangan atas (karena harganya yang mahal).

Anonymous said...

Pengalaman barusan:

Staff biro iklan memperlihatkan sebuah benda 'collectible item' Star Trek berupa kepala nya Lt Commander Data. Dia beli di e-bay katanya. Mahal.

Office boy berkomentar: "Yg bikin mahal itu pasti tulisan LIMITED nya ya"

;)

Unknown said...

sebetulnya ke premium an brand bisa diukur ga sih ? karena tiap orang kan punya kriteria sendiri mengenai ke premiuman. kalau bisa diukur caranya gimana yah ? mungkin Pak Andrias bisa kasih ide :)
thanks