AISAS, Perubahan Konsumen di Era Internet

Wednesday, June 25, 2008


Alur interaksi antara konsumen dengan brand/product sebelumnya dikenal secara umum melaluoi alur AIDA (Awaraness - Interest - Desire - Action). Namun kehadiran internet telah merubah paradigma konsumen, sehingga Dentsu memperkenalkan AISAS sebagai pola baru interaksi antara konsumen dengan produk atau brand.

AISAS adalah kepanjangan dari Awaraness - Interest - Search - Action - Share.

Awaraness adalah kata lain dari "Tak Kenal Maka Tak Sayang". Sebuah produk harus diperkenalkan kepada target marketnya. Perkenalan itu bisa dilakukan melalui berbagai bentuk kegiatan komunikasi marketing (above the line maupun below the line) dan Public Relation. Syukurlah dengan hadirnya era internet ini, maka pilihan memperkenalkan produk bisa dilakukan melalui berbagai cara yang relatif murah, seperti melalui email, milist, viral, hingga iklan di media online. Tentu saja hal ini menambah jalan untuk membuat orang mengenal produk kita.

Interest adalah proses berikutnya, calon konsumen tertarik dengan produk kita. Ketertarikan itu bisa terjadi karena memang komunikasi yang tepat bagi calon konsumen. Sebagai tambahan, di era internet ini, ketertarikan ini bisa juga terjadi apabila konsumen merasa tertarik dengan informasi yang terpapar di website kita, sehingga bagaimana menyusun sebuah website yang sesuai dengan tujuannya serta membangun pengalaman yang tepat, nyaman, dan menyenangkan saat orang menggali informasi di website juga bisa meningkatkan ketertarikan konsumen pada produk.

Search ini merupakan berkah bagi konsumen dengan adanya Google, sebelum mengambil keputusan, maka konsumen akan berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya lewat search engine. Product review, tulisan di blogs, website-website lain, milist, dan semua informasi akan terpampang dengan jelas di Google, inilah yang membantu konsumen untuk mengambil keputusan. Hal ini juga sejalan dengan data riset yang saya miliki bahwa internet user di Indonesia menganggap internet adalah jenis media nomer 1 yang membantu mereka dalam mendapatkan informasi dan juga dalam mendukung keputusan pembelian (dalam 2 fungsi tersebut, ternyata internet mengalahkan semua jenis media lain).

Action adalah tindakan konsumen, disinilah the real experience tercipta. Proses interaksi langsung antara konsumen dengan sales channel kita, transaksi, delivery, konsumsi, hingga after sales service merupakan satu kesatuan pengalaman yang benar-benar harus senantiasa dijaga agar sesuai bahkan melebihi ekspektasi dari konsumen.

Share adalah hasil setelah konsumen merasakan semua pengalaman interaksi mereka dengan produk/brand, mereka akan membagi pengalamannya kepada orang lain melalui email, chat, blogs, mailist, online forum, dan lain-lain. Sehingga pengalaman baik ataupun buruk akan mudah tersebar ke banyak orang, dan juga akan terendus oleh search engine.

Dari proses tersebut diatas, maka semua brand owner maupun pemilik produk mesti mengasah lagi pisau kreatifitasnya dalam menyikapi perubahan paradigma konsumen tersebut. Dan begitu banyak peluang dan juga tantangan yang mesti disiasati.

posted by Andrias Ekoyuono
for Inspirasi dan Studi Kasus Marketing Indonesia

10 comments:

Anonymous said...

Agak mengejutkan mengenai fakta search - dimana Indonesian users menggunakan internet untuk mencari data before making buying decision. Mudah-mudahan sampeyan bisa lebih mengelaborasi data ini....maksudnya, tolong dishare lebih mendetil mengenai hasil riset tadi itu....supaya kita bisa lebih tahu mengenai online behavior kita.

Atau data selebihnya, confidential...:))

Anonymous said...

mas andri, kmrin di cibubur ama simbok tp klupaan mo kontak eh bukan ding tkut mas andrinya sibuk :D

Alix Wijaya said...

kudu jeli melihat pasar,.

andri said...

#pak Yodhia
Nanti-nanti akan saya ceritakan lebih lanjut tentang hal ini pak

#aprikot
huwaaaa, gak kabar2

#ale
betul, jeli dan tepat

Anonymous said...

Kelihatannya memang perusahaan harus memikirkan marketing yang lebih menarik minat konsumen...dengan semakin banyaknya penggunaan internet, maka e marketing juga diperlukan. Bagaimana setelah calon pembeli tertarik, mau membeli....ini juga harus dipikirkan kemudahannya.

Dino said...

Kalo untuk barang murah, kok kayaknya search gak perlu ya. habis interest langsung beli hehe..

Anonymous said...

Wah, AISAS, baru tahu nih. Mencerahkan. Internet memang mengubah "segalanya".
.
Titik paling krusial atau sangat rentan gagalnya kira-kira di titik alur mana ya Pak?
.
Trims ya Pak.

Anonymous said...

mas, minta izin copas ke blog & bullbo friendster buat konsumsi temen2 pelajar.

Anonymous said...

Posting yang menarik! Btw, Mas Andrias kalau gak salah AISAS itu A pertamanya Attention, bukan Awareness. Mohon dicek dibuku Sugiyama and Andree "The Dentsu Way" atau di link ini: http://www.dentsumedia-network.com/approach/index.html.
salam,
Alexa N

Anonymous said...

Yah..awareness bkn attention, itu strategi dari manejemen pemasaran...