Atmosfear, FX, Upaya Memasarkan Mall

Friday, August 08, 2008


Membuat mall mencapai target jumlah pengunjung bukanlah hal yang mudah, apalagi di Jakarta yang notabene sudah "penuh" mall dengan berbagai ukuran dan target market, dari mall kecil hingga mall-mall raksasa seperti Grand Indonesia dan Senayan City. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila memasarkan mall yang ternyata tidak jauh dari pemasaran produk yang lain.

Yang pertama tentu adalah mencoba mengerti kebutuhan target marketnya, karena masing-masing mall tentu sudah punya siapakah yang menjadi target marketnya. Setiap segmen punya kebutuhan yang berbeda. Kalangan pekerja profesional punya kebutuhan berbeda dengan pelajar, demikian juga masyarakat berpenghasilan tinggi berbeda kebutuhan dengan masyarakat berpenghasilan menengah. Kemudian dari situ mulai diberi konsep yang kuat yang menjadi dasar pengembangan mall tersebut.


Selain mengisi mall dengan toko-toko yang sesuai, biasanya pengelola mall mencoba menarik pengunjung dengan berbagai hal. Sebelum mall dibuka, biasanya telah ada komitmen dari para anchor tenant/ anchor store yang menjadi daya tarik besar untuk kehadiran pengunjung. Anchor tenant bisa berupa hypermarket, department store ternama, kedai kopi favorit, hingga restoran fast food terkemuka. Anchor tenant memiliki deal khusus dengan pengelola mall karena pada dasarnya kehadiran mereka bisa menjadi garansi jumlah pengunjung mall itu.

Ada juga cara lain menarik pengunjung dengan memberikan wahana unik seperti yang dilakukan oleh FX, Jl Sudirman, Jakarta (dulu Sudirman Palace). Wahana itu diberi nama Atmosfear yang merupakan slider/perosotan setinggi 7 lantai ! Atmosfear yang dirancang dan diproduksi di Jerman ini memang memacu adrenalin dan menarik bagi pengunjung. Cukup belanja rp 100.000,- di semua tenant FX, maka pengunjung bisa mendapat 2 tiket untuk mencoba Atmosfear. Wahana unik ini rupanya bisa menjadi word of mouth dan menarik orang untuk datang ke FX.

Bukan cuma wahana, event juga menjadi cara menarik pengunjung. Selain itu, berbagai upaya promosi hingga memilih selebritis sebagai endorser juga menjadikan mall menarik bagi pengunjung maupun calon tenant. Upaya promosi yang cukup heavy juga dilakukan oleh Senayan City yang menggaet banyak artis sebagai endorser dan juga kerjasama yang erat dengan SCTV sehingga banyak acara SCTV disiarkan dari dalam mall di Senayan City.

Jadi, Mall (dan juga properti lainnya) adalah produk juga sehingga memerlukan langkah strategis dalam memasarkannya

What do you think ?

posted by Andrias Ekoyuono
for Inspirasi dan Studi Kasus Marketing Indonesia
picture taken from here

blog comments powered by Disqus