Suatu ketika, sebuah merk perlu melakukan rebranding untuk menciptakan positioning baru di mata konsumen atau masyarakat. Menurut wikipedia
Rebranding is the process by which a product or service developed with one brand or company or product line affiliation is marketed or distributed with a different identity. This involves radical changes to the brand's logo, brand name, image, marketing strategy, and advertising themes. It usually results in the repositioning of the brand / company.Nah salah satu brand di Indonesia yang sukses luar biasa dalam melakukan rebranding adalah Inneke Koesherawati. Ya personal brand dari Inneke Koesherawati sukses melakukan repositioning 180 derajat. Dahulu kita mengenal Inneke lewat peran-peran di film panas seperti gadis metropolis, sehingga masyarakat mempersepsikan Inneke sebagai bintang panas lengkap dengan segala atribut keseksian yang melekat padanya.
Namun saat ini Inneke adalah icon wanita muslimah yang sukses, mengenakan jilbab, memandu acara-acara wanita dan juga muslim di TV, menjadi bintang iklan produk-produk seperti Sunsilk Mist dan kosmetik Wardah tetap dengan jilbabnya, serta memiliki suami dan keluarga yang harmonis serta kental nuansa religiusnya. Tentu bukan hal yang mudah untuk merubah persepsi terhadap brand. Seringkali rebranding gagal di tengah jalan, ataupun tidak mencapai hasil yang diinginkan. Belajar dari keberhasilan Inneke, kita bisa mengambil beberapa point penting untuk meningkatkan keberhasilan rebranding. Tentu saya disini mengambil sudut pandang seorang marketer, jadi saya tidak mengambil sudut pandang lainnya.
1. Brand it by your heart
Perubahan yang dilakukan harus diawali dari internal, dalam studi kasus Inneke maka dimulai dari niat dan kesungguhan diri sendiri untuk melakukan rebranding. Kalau hal itu dikaitkan dengan perusahaan, maka semua karyawan harus mengerti memahami dan melakukan rebranding dengan kesungguhan hati. Rebranding bukan sekedar ganti logo atau ganti atribut fisik, dalam studi kasus Inneke maka rebranding bukan sekedar memakai atribut muslimah, tapi benar-benar diawali dari hati dan midset serta diwujudkan dalam perbuatan.
2. Brand it consistently
Dengan atribut dan logo baru, maka brand harus terus konsisten dalam mempertahankan segala aktifitas dan atributnya sesuai dengan positioning baru. Hal ini akan membuat konsumen percaya akan perubahan yang telah terjadi, sehingga cepat atau lambat akan merubah perspesi masyarakat dan makin menepis keraguan. Seperti Inneke yang secara konsisten tetap berusaha berbuat sebagaimana dilakukan oleh seorang muslimah yang baik meskipun awalnya banyak orang yang ragu, namun karena dia konsisten maka keraguan orang pun akan hilang.
3. Get all the support that you can get
Bila yang dilakukan rebranding adalah brand sebuah produk dari sebuah corporate, maka harus dipastikan bahwa proses rebranding tersebut didukung penuh oleh corporate dan juga sesuai dengan brand mapping dari brand-brand dari perusahaan itu sehingga meminimalkan kanibalisme yang tidak diinginkan ataupun konflik di masa depan. Dalam kasus Inneke, Inneke didukung penuh oleh corporatenya dalam hal ini adalah keluarga dan suaminya, sehingga tidak ada tentangan terhadap positioning baru tersebut dari keluarganya, bahkan positioning baru dari Inneke sangat klop dengan keluarga mertuanya.
Dari uraian saya diatas, memang dapat ditarik kesimpulan bahwa kitapun bisa belajar rebranding dari personal brand seperti Inneke Koesherawati.
posted by andrias ekoyuono ( andri )
picture taken from here Baca artikel ini selengkapnya ...