Peraturan Baru di Iklan TV

Thursday, May 10, 2007

Ada peraturan baru tentang iklan TV yang dibuat oleh Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) , intinya seperti berikut

Dalam prosesnya, Lembaga Penyiaran harus memiliki surat pernyataan dari pembuat iklan berkaitan dengan segala sesuatu selama dan pasca produksi iklan. Surat pernyataan itu harus mencantumkan setting, aktor, sutradara, maupun kru pembuat iklan tersebut yang merupakan tenaga lokal.
Pada penjelasan yang disampaikan oleh Depkominfo disebutkan bahwa peraturan tersebut hanya untuk iklan TV. Dan masih ada toleransi hingga akhir tahun 2007. Selain itu disebutkan pula bahwa
Meski ada kewajiban mengenai penggunaan tenaga lokal pada iklan, namun ada beberapa iklan bertenaga asing yang diijinkan bersiaran di Indonesia. Misalnya iklan acara yang diselenggarakan secara internasional atau iklan brand global yang menggunakan satu tokoh sebagai ikon produknya.
Jadi iklan-iklan seperti Marlboro dengan koboinya masih boleh diputar di TV (tapi Marlboro sendiri sudah tidak beriklan di TV :- ) ), atau mungkin seperti iklan Gillette yang menampilkan Thiery Henry, Roger Federrer, dan Tiger Woods juga masih diperbolehkan.

Peraturan ini tentu menghadirkan tantangan bagi beberapa brand yang menggunakan bintang iklan asing ataupun lokasi syuting di luar negeri untuk menghadirkan persepsi "non lokal" pada brandnya. Brand tersebut misalnya adalah
Lea Jeans (yang asli Tangerang) dan rokok Country (yang diproduksi oleh PT. Bentoel Prima). Persepsi "non lokal" tersebut memang sengaja diciptakan untuk menarik konsumen Indonesia yang biasanya lebih bangga dengan produk luar negeri. Nah sekarang tentu brand-brand tersebut memerlukan iklan TV yang baru. Bila ingin tetap mempertahankan image "non-lokal" maka diperlukan kreatifitas dalam memproduksi iklan yang tetap menghasilkan image yang tepat tapi dengan eksekusi iklan yang tidak melanggar aturan.

What do you think ?

posted by: andrias ekoyuono ( andri )
picture taken from here

4 comments:

NiLA Obsidian said...

kesempatan utk sdm lokal membuktikan diri bahwa kreatifitas mereka juga tak kalah dg sdm asing yg budget nya juga "gile bho" itu....

dulu2 sdm lokal selalu protes "ga pernah dikasih kesempatan siiih"

nah sekarang....saatnya.....
tapi kalo hasilnya jelek jgn bilang ada harga ada rupa.....

hehe

Anonymous said...

yup! setuju dengan nila. saatnya orang2 iklan kita unjuk kemampuan. masa sih ga bisa??

Anonymous said...

yg serba impor belum tentu bagus. tapi apa benar kalo bikin iklan di luar nagri biaya lebih murah dan perizinan lebih mudah? seharusnya jangan cuma mengatur dan melarang yak, tapi kasih jalan juga..

andri said...

#nila obsidian
ya tuh, biar gak cuma protes, tapi kita juga harus buktikan

#venus
harus bisa dong

#mpokb
iya juga sih, jalan keluar mesti diarahkan juga