Supir Bajaj Diculik Alien

Sunday, March 11, 2007

Ya begitulah kalimat menarik perhatian pembaca yang muncul di navigasi halaman muka Kompas edisi Sabtu 10 Maret 2007. Dibawahnya terdapat tulisan Pesan ini disampaikan oleh Mizone.
Bila pembaca membuka halaman 5 untuk mengikuti navigasi tersebut, maka akan ditemukan advertorial dari Mizone. Inti isinya adalah berita “Supir Bajaj Diculik Alien” adalah berita bohong, seperti halnya berita bahwa semua bahan pengawet berbahaya untuk kesehatan adalah bohong juga. Disitu dituliskan Mizone mengandung Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat yang merupakan bahan pengawet yang disetujui dan diatur penggunaannya lewat peraturan Menteri Kesehatan.

Iklan ini –meskipun terkesan terlambat- adalah jawaban atas isu bahan pengawet berbahaya yang menyerang Mizone serta mempengaruhi penjualan Mizone. Iklan versi yang mirip juga telah diperdengarkan di radio namun dengan versi “Nelayan Menikah dengan Putri Duyung”.

Yang menjadi perhatian saya bukanlah mengapa Mizone mengeluarkan seri iklan tersbut (termasuk berbagai aktifitas PR yang terkait), karena hal tersebut merupakan hal yang wajar dilakukan untuk mengembalikan tingkat penjualannya. Namun bentuk iklan di Kompas itulah yang menarik perhatian saya, karena judul yang ditaruh di bagian navigasi merupakan cara unik untuk menarik perhatian pembaca. Di tengah bejibunnya iklan di berbagai media, memang cara-cara baru untuk menarik perhatian pembaca merupakan hal yang harus ditempuh agar mampu membuat iklan lebih tertancap di benak konsumen. Acungan jempol untuk tim kreatif iklan Mizone maupun kekuatan lobi dari media buyernya sehingga mendapat bentuk iklan yang unik. Mungkin bentuk iklan seperti itu juga akan diikuti oleh koran lain, termasuk korannya ndoro kakung.

Sayangnya langkah-langkah Mizone relatif terlambat dalam mengantisipasi isu bahan pengawet yang terlanjur menyebar dan menggerogoti pangsa pasarnya. Saya baru melihat kegiatan PR Mizone (antara lain melalui konferensi pers dan juga tampil di acara Empat Mata nya Tukul) untuk mengantisipasi isu negatif bahan pengawet itu setelah isu itu terlanjur menyebar luas. Kecepatan merupakan hal penting dalam mengantisipasi isu negatif yang menyerang produk kita sebelum persepsi negatif tertancap di benak konsumen. Sekali tercipta persepsi negatif, maka akan sulit menghapus secara tuntas.

What do you think ?

Posted by Andrias Ekoyuono ( andri )

14 comments:

lassadad said...

better late than never

Bangsari said...

saya kok mendapat kesan, kalau marketing di indonesia menjadi "bagaimana menipu konsumen". yang ditampilkan selalu yang baik saja.

semoga saya salah.

andri said...

#luthfi
emang sih bos, tapi kalo telat jadi kurang atau bahkan gak efektif

#anang
yup

#bangsari
Seharusnya memang tidak boleh menipu.itu menurut saya loh, hehehe

Anonymous said...

iya, menurut saya mizone emang telat mengcounter heboh penggunaan zat pengawet di produk mereka. masih ada gunanya gak ya? :)

Anonymous said...

Harusnya sih masih berguna, buktinya saya sekarang kembali minum mizone :)

Anonymous said...

Kenapa engga sekalian judul iklannya begini: "Mizone diminum Allien"...

Salam kenal...

andri said...

#venus
menurut saya mungkin ada gunanya, tapi memang gunanya cuma sedikit :-)

#riyogarta
nah inilah contoh dari sedikit gunanya itu :-)

#mathematicse
kalao copywritingnya seperti itu, pembaca akan kurang tertarik membaca isinya, karena ketahuan kalau itu adalah iklan

Anonymous said...

bakal diikuti korannya ndoro kakung? huh, sembarangan. koranku yang ini mana mau niru-niru .. hehehe ..

nadia febina said...

persepsi yg udah terbuat krn impact yg menghebohkan memang perlu strategi khusus untuk menghapusnya. Yaaaa.. salah satunya teori menarik perhatian ini: supir bajaj diculik alien. Tapi kalau semua menerapkan hal yg sama, lama2 konsumen tau, jadi ga menarik perhatian lagi ya! :D

-Fitri Mohan- said...

"nila setitik rusak susu sebelanga", begitu kata orang2 tua dulu. tapi, meskipun begitu, tetep bisa didongkrak dengan strategi pemasaran yang baik. ingat kan dulu ada kasus indomie dengan lemak babi? sampai-sampai orang takut beli. tapi, akhirnya mereka kembali berjaya lagi.

pinter2nya orang pemasaran. tapi, sebaiknya, ya memang harus sesuai dengan iklannya. soal telat dan enggaknya, nah, ini nih yang saya rasa mungkin bisa jadi masalah. mungkin.

Anonymous said...

aku juga masih MIZONE, mungkin bagi orang awam seperti aku issue tentang pengawet itu hanya aku anggap kabar brung*burung punya kabar ya..hihik*..lanjott..ya karena aku sebagai konsumen sudah sangat mempercayakan hal tersebut pada BPOM8bener ga sih??

kalau masih ada d pasaran, berarti ya masih aman!!begitulah kira2..hihi

-Fitri Mohan- said...

kok nggak diupdate2 ya blognya?

NiLA Obsidian said...

mizone itu baru ngerekrut tim PR nya setelah ada isyu.....
jadi gerakannya slow motion...hehe

Anonymous said...

Wah Kreatif juga yaa Mizone :)